Skip to main content

Review Masker The Body Shop Himalayan Charcoal dan Masker Himalaya Herbal Neem Mask

The Body Shop Himalayan Charcoal atau Himalaya Herbals Neem Mask? Kedua masker ini sudah menjadi masker kesayangan banyak orang, tapi kira-kira yang mana ya yang lebih worth it untuk dibeli?

    Postingan ini aku tulis setelah memakai kedua masker masing-masing tiga bulan. Ulasan yang aku tulis akan cukup panjang seperti chat cewe yang lagi mancing drama ke cowonya. Tapi semoga dengan membaca postingan ini, kalian jadi bisa memilih masker yang mana yang ingin kalian beli. 
Packaging
Aku sukakk banget sama kemasan masker TBS, bentuknya jar kaca mini dengan tutup plastik simple dan terkesan lebih eksklusif. TBS tidak menyediakan spatula mini untuk produk maskernya. Kalau pas mau pakai masker TBS ini tinggal pakai sendok kecil atau pakai jari untuk ambil poduk dari dalam jar-nya. Agak kurang higienis memang kalau ambilnya pake jari, jadi aku saranin pakai sendok kecil aja ya. Kalau aku lihat dari akun instagram TBS, banyak banget yang reuse kemasan masker TBS jadi pot untuk tanaman mini seperti succulent. Super cute dan jadi less waste banget. 
Untuk Himalaya Neem mask, kemasannya platik tube dan nyaman banget untuk dibawa kemana-mana. kekurangannya hanya saat maskernya menjelang habis, isinya jadi cukup sulit untuk dikeluarkan dari tube.
Aroma
Pas pertama kali buka masker TBS aroma mintnya dominan banget, agak sulit dijelasin lebih lanjut untuk aroma masker TBS. Untuk aku yang lebih suka aroma seger dari pada manis, aku nyaman sama aromanya.
 
Nah beda lagi sama aroma masker Himalaya Neem Mask. Masker Himalaya ini menurut aku mirip aroma bedak bayi jaman dulu dan aroma jamu. Usut punya usut aroma jamu ini jadi dominan karena ada kandungan Curcuma Longa Root Extract alias kunyit.

Tekstur
Aku ambil gambar ini dari google (Beautyjournal.com) karena masker TBS ku udah keburu habis. Tekstur dari masker TBS ini cukup padat dan sedikit kasar karena ada kandungan Camelia Sinensis Leaf. Pada awal pemakaian akan cukup susah buat ngeratain produk ini diwajah, apalagi kalau pakainya tipis-tipis.
Tekstur masker Himalaya lebih encer dan kasar. Buat kamu yang pertama kali nyobain masker Himalaya, aku saranin maskernya dikocok dulu yaa. Berdasarkan pengalaman aku, masker Himalaya yang dikocok terlebih dahulu akan membantu tekstur produknya jadi lebih padat dan lebih mudah diratakan ke wajah. 

Performa
    Pertama kali nyoba masker ini disaat wajah aku lagi muncul jerawat. Surprisingly jerawatnya jadi kempes, tapi nggak dalam satu hari. Jerawatnya completely kempes setelah 3 kali pemakaian masker. Efektif banget untuk sebuah masker yang hanya digunakan selama 15 menit setelah itu dibilas. Saat dibilaspun tidak membuat wajah jadi ketarik, malah jadi lebih lembab, loh. 
    First impression aku sama masker Himalaya cukup negatif. Awal pemakaian pas aku sedang jerawatan parah. Bukannya membantu malah memperparah jerawat aku. Setelah berhenti selama 2 minggu, aku mulai pakai masker ini dan kulit aku jadi lebih bagus dibanding sebelumnya. Ternyata yang memperparah jerawat aku adalah moisturizer baru yang aku pakai bersamaan dengan masker Himalaya. Himalaya Neem Mask ini tidak membuat awajah jadi ketarik setelah dibilas tetapi tidak memberi efek melembabkan juga. 

Harga
Masker The Body Shop Himalayan Chacoal Purifying Glow Mask bisa kalian beli di counter resmi The Body Shop atau website mereka dengan harga 399k untuk ukuran 75ml.
Untuk masker Himalaya Neem Mask aku beli di super market di kota ku dengan harga 25k untuk ukuran 50ml. 

The conclusion is...
Sama seperti produk skincare atau makeup lainnya, semua produk pasti punya plus dan minusnya. Perlu diketahui juga kalau produk performa dari skincare bahkan makeup bisa berbeda untuk tiap individu. Untuk aku pribadi aku akan membeli masker Himalaya Neem Mask. Menurut aku, masker ini bekerja sesuai ekspektasi aku. Harganya yang lebih terjangkau juga jadi poin plus. Sayangnya masker ini cukup sulit ditemui di offline store. 

Perlu diingat juga, skincare kita itu menunjang satu sama lain. Jadi aku percaya kalau kesembuhan dari suatu masalah kulit tidak hanya dikerjakan oleh satu produk, tetapi itu bisa terjadi karena kerja sama dari semua rangkaian skincare yang kita gunakan. 

Semoga postingan aku tentang ulasan masker ini bisa membantu kalian yaa. Thank you <3














Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Skin "accident"

Bulan lalu aku iseng-iseng nyobain serumnya Elsheskin Radiant Skin Serum bareng  facial wash  hadalabo yang strip hijau. Tapi beberapa hari kemudian (5 hari kalau gak salah)  mulai muncul bintik-bintik yang tekturnya mirip bruntusan dikulit wajah dan area kulit sekitar hidung dan atas bibir aku mulai mengelupas (asli, rasanya perih banget).  I don't know  ini  purging  karena habis pakai serumnya Elsheskin atau memang bruntusan aja, tapi aku gak mau ngambil resiko lebih jauh lagi dan langsung stop pakai serum dan  facial wash  itu. Ini kondisi kulit wajah aku (warna putih yang ada dileher itu tanda lahir) Karena aku udah  hopeless  sama bintik-bintik gak jelas ini, aku download aplikasinya Female Daily Network. Nah di aplikasinya Female Daily ada sejenis forum gitu, aku upload foto kondisi kulit wajah aku dan ada beberapa dari member Female Daily (FD) yang komen postinganku dan ngasih rekomendasi produk atau  treatment  apa yang kira-kira cocok buat

SAYONARA 2019, WELCOME 2020

Heiiihoo Blog siapa ini blog siapaaa  Hampir lupa kalau aku punya blog #mianhe T_T Mengawali post pertama ditahun 2020, aku ingin mengucapka selamat tahun baru buat kita semua, semoga tahun ini semua bucket list dan doa-doa kita bisa terwujud, AMINN Tahun 2019 adalah salah satu tahun terberat buat aku, banyak banget tuntutan yang harus aku penuhi. Mulai dari nyelesein S1, ngeberesin semua berkas buat ngelamar kerja, nyari pengalaman kerja biar nanti nggak "kaku" banget pas kerja dibawah orang, sampai memprediksi tanggal buat pulang kampung biar tiketnya nggak hangus, pokoknya banyak banget kejadian yang bikin aku mikir "ya ampun gini banget ya biar bisa pulang dengan tenang". Meskipun pada akhirnya ada berkas yang belum beres, aku tetap bisa pulang kampung dengan sedikit lebih lega.  Ditahun 2019 ada satu kejadian yang bikin aku super nyesel banget banget banget, 15 Februari adalah hari ulang tahunku dan seperti biasa yang ultah harus make a wish dulu

Two Reasons

Banyak orang yang pikir aku anak yang gak bisa di ajak bercanda, dan setelah aku pikir-pikir mungkin karena aku selalu percaya dan menganggap serius perkataan orang lain. emang sih ini salah satu hal yang akan membuat aku di cap anak yang GAK ASIQUE, but it's okay hehehe Tapi menurut aku beda lagi ceritanya pas kita dihadepin sama satu tanggung jawab. Menurut aku saat kita udah bilang "siap" atau "iya" saat dikasih tanggung jawab ya berarti kita harus ngelakuin itu dengan baik dan segenap hati #Eeaa. Jadi gak ada salahnya saat aku menilai perkataan itu dengan SERIUS (#_#) Sayangnya, banyak banget dari kita yang suka wanprestasi. udah nge-iyain tapi gak dilakuin hehehe aku sering nemu kejadian kayak gini. dan parahnya dari orang yang udah aku kenal. kadang karena kita udah keseringan gak nepatin omongan kita, orang jadi males percaya sama kita. kita jadi suka ngerasa diintrogasi, merasa dikejar-kejar , atau merasa di tekan. Padahal mereka kayak gitu